Minggu, 03 Juli 2016

Punya seperti tak punya,Ada seperti tiada

sampai saat ini akun masih bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan rindu.Rindu yang yang selalu terucap saat keaadaan jauh namuulisan kala dekat tak segera menyelesaikan kata itu.Apakah harus dengan permintaan terlebih dahulu,,menurutku tak perlu karena aku yakin kau juga mempunyai rasa itu karena aku mengetahuinya via tulisan,ya via tulisan.Entah itu hanya tulisan pengubur untuk ku atau tulus dalam hati.
Entah kenapa sampai sekarang aku masih bertanya-tanya apakah emang benar cinta itu ada.aku tau kini aku telah di khitbaah oleh seorang pria yang mengaku mencitaiku,pria yang kala jauh sering bercerita sering memimpikan aku di dekatnya dan berjalan bereritanya dua dengan nya.Lantas yang selama ini aku dengar dalam ceritanya via tulisan apa akan aku percaya atau tidak ?? kala dia dekat namun tak melakukan hal seperti apa yang dia impikan.. Ya,,, jujur saja mungkin aku tak akan pernah percaya dan mungkin aku kan merasa selalu iri dengan mereka yang di dekat ku yang selalu bisa bertemu namun selalu merasa rindu,ya bukan hanya ucapan via tulisan namun di wujudkan nyata dengan pertemuan yang tak pernah di tunda-tunda.
 Ya Allah,aku tau pernikahan adalah ikatan suci yang membuat semua menjadi halal,namun enatah kenapa aku masih takut untuk itu,aku takut jika nantinya suami ku tak benar-benar mencintaiku,seperti yang aku liat saat ini,entah kenapa aku melihat ada cinta saat kami sedang jauh namun saat dekat dia tak seperti itu. Acuh dan malu apa itu yang dia rasa saat bersama ku,sehingga tak pernah ada keingin seperti yang ia rasa ketika jauh,??
 Aku akan mencoba nya,untuk kali ini aku tak akan banyak meminta cukup satu kata terserah apa yang kau mau dan aku akan melihat nya dan menilainya.Ya,walaupun aku tau apa yang aku fikirkan tentang hasilnya mungkin sebagian besar akan tepat,seperti pada prediksi awal.
Aku ingin dia mengatakan keinginan untuk bertemu dengan ku pertama kali dengan cara memintaku untuk menjemputnya,namun apa? apa yang ku fikirkan ternyata tepat tak akan mungkin dia mengatakan hal itu,ya mungkin dia tak akan pernah ingin di jemput oleh aku,walaupun dulu aku pernah berusahan meminta bahkan rela bertaruh dengan hujan untuk menjemputnya,menjaga dia agar tidak begitu banyak terkena air hujan dengan merelakan diriku yang basah kuyup,ya tapi itu tak berarti.Apa lagi dengan mengharap diri nya mengajakku berjalan-jalan menghabisakan waktu berdua hingga waktu magrib tiba dengan buka puasa ber dua sepeti yang lain lakukan walaupun begitu sering bertemu.
      aku melihat temanku yang lain ketika dia sudah lama tak bertemu dengan sang kekasih dia ingin dijemput bahkan mewjibkan,namun Aku tau alasan nya,kau selalu bilang aku punya keluarga yang aku juga jarang bertemu merekadan menghabiskan waktu bersamanya. Aku tau alasan itu,mungkin ini lah yang terbaik,tak banyak menuntut,cukup diam dan ikuti.Namun jujur hati sakit saat kau tak mempedulikan aku saat kita dekat,oleh karena itu,entah kena aku lebih suka saat kita jauh,karena saat kau dan aku jauh aku rasa itu yang membuat dekat,biarlah semua itu hanya sebuat kalimat penghibur namum benar-benar menenangkan dari pada dekat namun terasa jauh dan tak berarti.Saat jauh,saat kau menceritakan mimpi-mimpi membuat aku bahagia seketika lenyap saat mengetahui itu semua hanya kalimat penggembira saat kau hadir di sini.
    Jujur aku takut jika nanti aku meninggalkan pekerjaan ku di sini untuk mu di sana kau tak lagi bersikap manis seperti saat kita jauh,ya mungkin aku terlalu melankolis dan terpengaruh oleh drama,namun itulah yang aku rasa,untuk membuktikan itu aku kan melihatnya sekarang,ya beberapa prediksi telah terjawa dengan tepat.

ya mungkin kau tak peka atau tak sensitif,buka kepekaan yang ku mau tapi keinganmu ketika bersama ku saat ada waktu berdekatan. Atau mungkin aku terlalu merepotkan mu saaat berdua,baik lah jika seperti itu,aku tak akan meminta nya. Kini aku yakin bahwah sikapku dulu adalah yang paling tepat,iya sikap yang tak pernah pedulu pada urusan cinta dan rindu terhadap laki-laki,karena laki-laki itu makhluk menyebalkan  yang hanya bisa membuat kalimat indah penggembira.


Kamis, 09 Juni 2016

Untukmu yang Jauh di Sana, Bersabarlah, Sementara Ini Kita Bertemu Dalam Doa Dulu

Diantara bidadari yang mengejarmu, mungkin aku tak lebih hanyalah sebuah bayang semu.  Tak terlihat karena silau cahaya bidadari. Namun jika bayangan inilah yang mampu menembus hatimu, apa itu mungkin?
Tak ada yang tak mungkin di dunia ini… Ketika semua telah tertuang dalam skenarioNya. Dia sebaik-baik penulis skenario, takkan salah menuliskan alur cerita. Begitupun alur cerita kita. Tak mungkin kita dipertemukan jika tanpa maksud. Jadi, jangan mengeluh saat alur ini tiba tiba berbelok, menjauh dari harapan. Ada saatnya, jika memang Dia berkehendak, alur itupun akan pertemukan kita lagi, lewat ending yang indah.
Laut takkan indah jika tanpa ombak… Mustahil dalam hidup kita tak diterpa masalah. Begitupun hubungan kita. Meski  godaan, rintangan senantiasa menerpa, yakinlah, ini hanyalah kelokan kelokan kecil dari alur ceritaNya.
Saat ini mungkin kita masih terpisah lipatan jarak.. Jauh disana, kamu sedang berkutat dengan kesibukanmu bekerja, demi masa depan kita. Mungkin kadang kita tak sebahagia pasangan lain yang tiap saat bisa bertemu.  Namun bukankah setiap saat kita bisa tetap saling menyapa walaupun tak jua bersua?

"Distance means so little when someone means so much”
Jarak tidak ada artinya jika seseorang sangat berarti. Biarlah kita belajar dari jarak yang terbentang ini, bukankah lewat jarak kita bisa lebih menghargai arti sebuah kesetiaan? Lewat jarak kita bisa menghargai kata “rindu” yang tak cuma sekedar kata kata penghias puisi semata, tapi benar benar kita rasakan dan tumbuh subur dalam hati kita?
Bersabarlah, sementara ini kita bertemu dalam doa dulu..Setiap saat, aku selipkan namamu dalam doaku. Hingga saatnya tiba, kita dipertemukan olehNya lewat akhir cerita yang indah. Akhir cerita yang kan menjadi awal dari cerita “kita”, kita yang seutuhnya, bukan lagi aku dan kamu…

NB:http://www.hipwee.com/narasi/untukmu-yang-jauh-di-sana-bersabarlah-sementara-ini-kita-bertemu-dalam-doa-dulu/