Rabu, 19 November 2014

INI CARAKU



Biarlah aku mencintaimu dengan caraku. Sederhana, namun inilah caraku
Berharap zat yang maha membolak balikkan hati membisikan getar cintaku dalam hatimu meski hanya selembut hembusan angin
Dengan kebesaranNya menyelipkan namaku dicelah-celah terpencil dalam hati dan pikiranmu tanpa mengurangi sedikitpun rasa cintamu pdaNya
Sesederhana harapku yang ingin mencintaimu karena Allah dan dicintaimu karena Allah
Aku ingin kita bertemu karena Allah, hidup bersama karena Allah, dan kelak kita berpisah pun itu semua karena Allah
Aku tak perlu repot mengumbar rasa ini, cukuplah Allah yang menjadi saksi betapa selama ini aku memendam rinduku untukmu
Allah lebih tahu, betapa besar perjuanganku menjaga hati ini untukmu, bertahan untuk menjaga keutuhannya semata karena Allah
Mungkin kau tidak mengetahui, namun ada Allah yang Maha Mengetahui.
Dia tahu percis apa yang tersembunyi jauh didalam hatiku begitu juga dengan apa yang kau simpan rapi dalam hatimu
Mungkin kau tidak mendengar, namun ada Allah yang maha mendengar.
Dia senantiasa mendengarkan segala keluh kesahku dalam stiap doa yang kupanjatkan, ketika bibir ini mengucap namamu dalam munajatku
Mungkin kau tidak melihat, namun ada Allah yang Maha Melihat.
Dia melihat bagaimana aku menantimu, memantaskan diri untukmu, menyayangi serta mencintaimu dalam diam.
aku yakin bahwa janji Allah adalah pasti dan aku percaya itu
Laki-laki baik untuk wanita baik, dan Allah maha benar maka janjiNya benar adanya serta kebenaran pasti bersama Allah.
aku percaya Engkau telah menyiapkan satu kisah yang indah bahkan lebih indah dari apa yang sanggup kubayangkan
Mungkin kini Engkau sedang sibuk merancang pertemuan indahku dengan dirinya kelak
Aku hanya perlu bersabar dan bersabar, Tetap yakin bahwa Allah selalu tepat dan tak akan pernah terlambat.
Cepat atau pun lambat itu hanyalah masalah waktu. Mungkin ini cara Allah mengajariku tentang apa itu kesabaran
Cinta bukan balapan sehingga kau harus terburu-buru nikmati saja alur kisah sesuai skenario-Nya
Percayalah Allah punya Skenario istimewa khusus untuk kita, jangan terburu-buru atau kau akan merusak jalan ceritanya
Ya Rabb, ku pasrahkan hidup dan matiku hanya untukmu. Sungguh, engkaulah yang maha berkehendak, yang maha menentukan segalanya
Dekap aku ya Rabb.. agar aku dapat tetap tegar dan ikhlas dalam menjalani kisah hidupku
Wahai yang Maha kuat.. berikan aku segenap kekuatan dan kesabaran untuk menghadapi dan menemui takdirku dengan cara yang kau ridhoi
Semua akan indah pada waktunya, Wahai zat yang menggenggam tiap-tiap hati.. kutitipkan hati ini hingga kelak waktu itu tiba
Lindungi aku, sesungguhnya engkaulah tempat sebaik-baiknya berlindung.
Semoga hati ini akan tetap utuh dan terjaga hingga dia yang halal menjemputku .

Anna Uhibbuki Fillah

Boy : I Luph U, Please be my girl ?

Girl : Apa buktinya?



Boy : Demi Tuhan, aku tulus mencintaimu, setiap hari aku merindukanmu, bayangmu pun slalu menghantuiku, dan aku rela melakukan apa saja demi membuktikan kesungguhan cintaku padamu.

Girl : Bagaimana kalau orang tuamu tidak menyukaiku?

Boy : Aku sudah dewasa, dan aku berhak memilih jalanku sendiri, jika mereka tdk setuju aku akan meninggalkan mereka demi kamu.

Girl :Kapan pertama kali kau mengenalku? Apakah kamu tahu apa yang aku sukai, apa yg aku benci, dan sejauh mana kau mengerti sifatku?

Boy : Aku mengenalmu sejak kita kelas 1 SMA sampai sekarang kita kuliah semester 6, berarti aku mengenalmu sekitar 6tahun, dan aku jatuh cinta padamu sejak pertama kali kita bertemu.
Kamu gadis yg sederhana, supel, namun tak pernah bergaul bebas dng lelaki, kamu suka membaca dan paling suka berlama-lama di perpus, sdangkan aku tdk suka membaca namun aku suka berlama-lama disana memperhatikan mu yg begitu menikmati buku yg kau baca.
Kamu benci asap rokok, itu terlihat ketika wajahmu yg biasa tersenyum itu berubah cemberut ketika bertemu asap rokok.
Katakanlah,, cwok yang bagaimana yang kamu suka, aku akan berusaha menjadi seperti yang kau minta.

Girl : Listen boy,, I dont need All Ur love,, I dont need All Ur heart. Aku hanya mendambakan seorang pria yang mencintaiku dengan sisa cinta yg ia punya, stelah cintanya kpd Allah dan Rasulallah,,
Let me ask U, did U really love Allah?
Jika jawabanmu iya, Sudahkah kau rela mengorbankan segalanya demi meraih Cinta-Nya seperti engkau rela mengorbankan apa saja demi mendapatkan cintaku? Kau bilang kau rela meninggalkan orang tuamu demi aku, orang tua yg telah melakukan segalanya demi kebahagiaanmu, yg telah membesarkanmu dng curahan kasihnya, hanya demi aku,,,??aku yang belum pernah melakukan apa-apa untukmu?
Jika kau benar-benar mencintai Allah sudahkah kau benar-benar mengenal-Nya? Asmaul husna-Nya? Apa saja yg Allah benci, dan sudahkah kau berusaha menjauhi? Apa saja yg Allah perintahkan, sudahkah kau mengerjakannya?
Sudahkah kau merasa nikmat dan bahagia dng ibadahmu?
Ataukah kau hanya menganggapnya sebagai rutinitas semata?
Sudahkah kau bnyak mengingat dan merindukan-Nya melibihi kau mengingat dan merindukan ku?
Demi Allah yang jiwa kita adalah milik-Nya, hidup kita adalah untuk beribadah pada-Nya, Jangan jadikan cinta kita pada makhluk sebagai tandingan Allah, apalagi sampai melebihi cinta kita pada-Nya.
Selama ini engkau menganggapku teman, tapi aku menganggapmu saudara.. ya, saudara seiman. Jika kau memang mencintai seseorang, cintailah dia karena Allah, karena aku juga sedang belajar mencintai seseorang karena Allah Ta'aala.

Boy : Maafkan aku saudariku, terimakasih telah menyadarkanku,, boleh kah aku tahu, bagaimana caranya agar aku bisa mencintai seseorang karena Allah?

Girl : Mari kita Belajarlah mencintai-Nya, belajar mengenal-Nya, belajar menjadikan Allah yang paling bertahta dihati kita, belajar Islam secara menyuluruh, Jika kita telah benar-benar mencintai Allah , kita akan tahu bagaimana cara mencintai seseorang karena Allah Ta'aala , cinta yang kekal hingga ke Jannah-Nya.

Kamis, 13 November 2014

Puisi Kerinduan (rindu masa-masa ini)



Waktu,
Melodi konstan tanpa desak manusia,
Rumus-rumus nyata tanpa tendensi bias,
Tak satupun mampu merayu waktu tuk berjalan lambat..
Serta merta ia tak takut hingga harus berlari cepat..


Waktu,
Retorika hidup tersirat dalam tiap detik,
Kibaskan warna-warna yg ku mengerti kemudian,
Sebab perjalanan manusia tak setegar waktu berdetak..
Sekalipun tembok kokoh menjaga selimut bahagia tanpa duka,
Pun goyahkan diri ketika waktu berbicara beda..


Lantas siapa yg berani menyalahkan waktu?
ketika hati terasa remuk seandainya waktu memihak beda dengan asa..
Dan siapa yg dapat semaikan rindu?
Pabila waktu jua yg membatasi sentuhan antara kau dan aku,,


Waktu memiliki jiwa
Waktu memiliki roda
Namun,
Hidup tak mengenal waktu..
Dia terus berjalan tanpa pedulikan peluh,
Membawakan kisah desir angin beku..


Kembalilah…
Antarkan padaku satu detik itu
Waktu yang membawamu pada pelukanku…
Seolah genggam takkan habis ..
Dan kata turut menyemu merah


Antarkan aku pada satu detik itu..
Satu detik yang ku kenang..

Pada rinduku yang halal

Akan kah ini terulang kembali



Pusat hidupku limbung..
degup ini seolah jabarkan cinta yang liar
Ketika delik matamu beriringan menatapku..
Beradulah melodi antara kau dan aku
Sesaat…
Pangeranku,
Cinta apa yang hendak ku tawarkan padamu?
Kuntum mawar yang ku sembahkan tak sebanyak di halaman rumahmu.
Sekalipun mawar merah adalah yang kau sukai,
tetap saja kuntum ini memiliki nama yang sama walau hanya satu tangkai…

Cinta apa yang hendak ku banggakan padamu,
wahai
Pangeranku?
Ketika pedal ini aku kayuh hanya untuk menemuimu…
Lihatlah, kain ini tak luput dari tetes keringat segar,
sedang kau tinggal menancap gas saja
pergi meninggalkanku
tak ku ketahui arahmu kemudian,
sejenak, jejak harum tubuhmu mampu ku ikuti
sebelum tiupan angin menerbangkannya mengangkasa…

Ah, cinta apa yang bisa ku sematkan di hatimu, Pangeranku?
Ketika dengan hati riang aku membawa sebuah kalung bertuliskan namamu,
sedang kau memiliki kalung yang lebih indah tak terhitung lagi
bahkan rasanya cintaku ini tak semahal baju yang kau kenakan malam lalu

Hai Pangeranku,
Cinta ini hanya cinta di gerbang saja,
tak mampu aku melaluinya barang selangkah
Tak jua ku nekad mengetuk pintu hatimu yang semegah istana
dan aku tetap bahagia
menatapmu lama-lama dari jendela warung ini
Ketika kau berdiri menyapa mentari pagi
dengan senyuman indah di paviliun rumahmu

Wahai Pangeranku,
Apa jadinya jika kau tahu rasa ini begitu mencengkeram nalarku
Dan aku selalu terpaku,
ketika kilau cahaya pantulkan kesahajaanmu
tanpa cela …

Di tiap kali kau menatap
Di tiap pagi kau tersenyum
Ditiap malam kau melamun
Di tiap mimpi indahmu
Dalam lelapnya sunyi
Tahukah kau?

Aku Menjagamu bagai ribuan serdadu